Di
luar kemampuan teknis dari sepak bola, mental juara merupakan faktor pendorong
untuk sebuah kesuksesan. Dalam bidang apapun sebuah kekurangan bisa menjadi
kelebihan yang mengantarkan keberhasilan. Begitu juga dalam sepak bola, pepatah
lama bola itu bundar dan akan terus menggelinding. Bukan bolanya yang
menentukan juara tapi bagaimana para pelakunya meramu taktik dan
determinasinya.
La
Liga kali ini sungguh mempesona, persaingan yang penuh dengan bumbu ketegangan
mewarnai akhir kompetisi.Serupa tapi tak sama dengan ending BPL di bumi asal
sepakbola, inggris. Sama-sama ditentukan hingga laga terakhir. Pembedanya La
Liga tidak menggunakan selisih gol untuk menentukan juara bila ada kesebelasan
yang punya nilai sama di akhir kompetisi ,tetapi menggunakan head to head.
Seperti
sebuah takdir atletico madrid harus bertemu Barcelona di laga terakhir
penentuan JUARA LA LIGA.
Barcelona
butuh menang untuk unggul head to head dan atletico cukup mengejar seri untuk
membawa gelar juara.
Kans
atletico juara bagi sebagian orang peluangnya dibawah 50%, tetapi atletico
punya modal bagus untuk juara karena faktor Diego Simeone.
Mental
Juara
Simeone
pernah membawa atletico juara La Liga dan Copa delrey semas menjadi pemain pada
tahun 1996. Mental juara ini akan menjadi api pembakar punggawa atletico madrid
untuk bermain “menggila” di pertandngan nanti.
Disiplin
dan tegas
Simeone
menerapkan disiplin area di setiap wilayah pemainnya. Kolektivitas para
pemainnya terjalin kuat meski tertekan. Seperti bulan April lalu kala
mengeliminasi barca dengan kemenangan 1-0 di liga champion. Meskipun dalam ball
position atletico hanya meraih 30 % akan tetapi pola bertahan secara tim sangat
rapi dan minim kesalahan, terbukti kartu kuning lebih banyak diterma barca
dengan akumulasi 3 banding 1.
Visi
Simeone
semasa bermain sebagai pemain adalah gelandang bertahan. Visi seorang gelandang
bertahan sangatlah luas sehingga berdampak bagus dalam melatih, hal itu
disampaikan pep guardiola dalam sebuah wawancara. Selain simeone dan guardiola
masih ada Antonio conte yang membawa Juve jawara musim ini. Mungkin benar apa
yang disampaikan guardiola visi yang luas lah yang membuat simeone seperti
sekarang ini. Kita tidak akan pernah mengira bahwa chelsea akan terbenam di
kandang sendiri dengan 3 gol atletico membobol gawang mereka. Karna kita tahu
mourinho adalah pelatih dengan strategi bertahan nomor wahid. Dan simeone mampu
membobol strategi mou dengan sebuah skema umpan tiang jauh yang melahirkan gol
pertama dan ketiga.
Karena
itu prediksi juara La Liga akan di tentukan oleh para pemain yang turun di laga
terakhir nanti. Barcelona di untungkan karena main di kandang sendiri dengan
ribuan pendukung fanatiknya, akan tetapi hasil wajib menang akan memberikan
tekanan hebat kepada para pemain barca.Bagi Atletico, meski hasil seri sudah
cukup mengantar juara rasanya tim ini tak akan mengandalkan hasi seri saja.
Atletico punya kedisiplinan bermain yang brilian,terbukti mampu merobohkan
keangkeran kandang chelsea dengan strategi “parkir bus”nya.
Dengan
segala kelbihan dan kekurangan masing-masing tim, rasanya fifty-fifty adalah peluang yang adil untuk kedua kesebelasan calon
jawara La Liga ini. Mungkin saja blunder bisa menjadi penentu hasil akhir.
Selamat
memacu adrenalin hingga peluit akhir pertandingan berbunyi.
Salam.
0 comments:
Post a Comment